kembali ke depan

Tiga kata itu adalah rangkuman dari topik obrolan antara Diva dan Bunda minggu lalu. Bahasa Indonesia sering disebutnya karena dia lagi heboh menyusun cerita untuk Komik Manga buatannya. Bukan apa apa sih, Diva lagi pengen banget ikut kursus Manga, tapi Bunda kasih syarat, dia bisa ikutan kalo udah bisa bikin cerita komiknya dalam bahasa Inggris. Dia sih nawar, alasannya, kalo pake bahasa Inggris dia 'gak bisa ' eksplor ceritanya jadi lebih menarik, tapi kalo pake bahasa Indonesia bisa, " Ceritanya jadi lebih seru Bun !" begitu kilah Diva. Tapi dengan iming2 kursus Manga, akhirnya kemarin Diva berhasil menyelesaikan ceritanya dalam bahasa Inggris, lucu lagi jalan ceritanya.

"Bahasa Indonesia...High School Musical 3...dan Kuliah di UI

Bahasa Inggris, atau Bahasa Indonesia? Nah, ternyata topik ini nyambung banget,  karena kemarin baru aja liat tayangan dialog di tv tentang penggunaan bahasa Indonesia di sekolah. Salah satu nara sumbernya adalah pemilik sekolah berbasis Internasional yang dulunya selalu berpromosi bahwa sekolahnya 'fully English' (SD-nya Diva), tapi sekarang dia dengan tegas mengakui untuk anak usia dini, penggunaan bahasa Indonesia sebaiknya dioptimalkan karena penting untuk mengoptimalkan social  skills-nya, karena itu, nanti menginjak elementary baru anak diberi porsi bhs Inggris -Bhs Indonesia  50-50.

 
Diva presentasi dengan Bahasa Inggris

Jadi, belajar bahasa Inggris tuh memang tidak ada kaitannya kok dengan seberapa dini usianya saat belajar, tapi seberapa sering dia (anak) memakainya.

Padahal, sejak berdiri, saat sekolah2 lain meng'klaim' mereka fully English ,  Putik dengan pedenya menyebarkan konsep bahwa anak balita yang ortunya orang Indonesia dan tinggal di Indonesia, wajib mengoptimalkan penguasaan bahasa Indonesianya lebih dulu, karena bahasa itu adalah jendela jiwa mereka. Mereka bisa belajar nilai2 kehidupan dengan lebih optimal, kalau meminjam istilah Diva....mereka jadi lebih bisa 'eksplor' untuk menggali nilai nilai kehidupan. Yah....sekolah lain ketinggalan jaman dong..he..he..he..

Nyambung ke film High School Musical 3, Diva udah sejak lama jadi fans filem ini. Padahal, dulu, saat High School Musical I ditonton, Ia baru belajar berbahasa Inggris (karena baru  aja masuk di SD berbasis Internasional, 1st grade). Jadi, kalo DVDnya diputar dia sibuk nanya, "artinya apa Bun?" (DVDnya nggak ada teks Indonesianya sih). Tapi pas kemarin dia nonton, Bunda yang udah siap-siap bete ditanyain artinya terus, sedikit 'surprise' karena dia sudah mengerti banget jalan ceritanya bahkan sudah tau arti di lagunya, bukan karena ada teksnya loh, karena menurut dia teks bahasa Indonesianya kecepetan....gak sempat bacanya, malah bikin pusing.

Nina Estanto, program director